Presiden Indonesia Yang paling Bepengaruh Sepanjang Sejarah Indonesia Versi Korando
Jenderal Besar Soeharto dinobatkan Korando sebagai kepala negara yang paling berhasil berpengaruh sepanjang sejarah Indonesia. Hasil survey yang dlakukan oleh Setara Institute dan Indobarometer sebelumnya juga menunjukkan Soeharto presiden terbaik di Indonesia. Mengapa Soeharto dijadikan rakyat sebagai presiden terhebat ? Tidak dipungkiri Soeharto sangat berjasa dan prestasinya membangun bangsa ini patut diberi apresiasi tinggi. Soeharto dengan segala kelebihan dan kelemahannya namanya telah terpatri dalam otak rakyat sebagai manusia dewa yang hebat dan tidak pernah salah. Hal ini didukung oleh penggiringan opini media masa saat itu yang sedang terbelenggu. Bila Soeharto hidup dan memerintah di era reformasi ini mungkin kehebatan Soeharto akan menjadi lain.Penelitian yang dilakukan setara institute ini dilaksanakan tanpa ada paksaan maupun intervensi terhadap para responden. Dalam survey, masyarakat diminta mengisi jawaban terhadap apa yang dirasakan selama 66 tahun mengenyam kemerdekaan. Sebanyak 64,6 persen responden memilih Soeharto sebagai presiden paling berhasil mensejahterakan rakyat. Presiden Soekarno berada di posisi kedua dengan jumlah responden. yang memilih sebanyak 13,6 persen. Urutan ketiga, ditempati Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebanyak 9,9 persen. Presiden Abudrahman Wahid dipilih oleh 5,5 persen responden, Presiden Megawati Soekarnoputri dipilih oleh 2,5 persen orang, sedangkan Presiden B.J. Habibie dipilih 1,7 persen orang. Sekitar 2,1 persen responden yang tak menjawab pertanyaan tersebut.
Inilah Presiden Indonesia Yang paling Bepengaruh Sepanjang SejarahjIndonesia
1. Jenderal Besar TNI Purn. Haji Muhammad Soeharto
Jend. Besar TNI Purn. Haji Muhammad Soeharto adalah Presiden Indonesia yang kedua (1967-1998), menggantikan Soekarno. Di dunia internasional, terutama di Dunia Barat, Soeharto sering dirujuk dengan sebutan populer “The Smiling General” (“Sang Jenderal yang Tersenyum”) karena raut mukanya yang selalu tersenyum di muka pers dalam setiap acara resmi kenegaraan. SDoeharto donobatkan sebagai presiden paling berpengaruh sepanjang sejarah Indonesia karena memimpin negeri ini hingga hampir 35 tahun lamanya. Kepemimopinannya yang tegas dan keras ternyata membuat Indonesia menjadi bangsa yang aman, stabil dan dapat melakukan pembangunan dengan baik.
Sebelum menjadi presiden, Soeharto adalah pemimpin militer pada masa pendudukan Jepang dan Belanda, dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal. Setelah Gerakan 30 September, Soeharto menyatakan bahwa PKI adalah pihak yang bertanggung jawab dan memimpin operasi untuk menumpasnya. Operasi ini menewaskan lebih dari 500.000 jiwa. Soeharto kemudian mengambil alih kekuasaan dari Soekarno, dan resmi menjadi presiden pada tahun 1968. Ia dipilih kembali oleh MPR pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998. Pada tahun 1998, masa jabatannya berakhir setelah mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei tahun tersebut, menyusul terjadinya Kerusuhan Mei 1998 dan pendudukan gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa. Ia merupakan orang Indonesia terlama dalam jabatannya sebagai presiden. Soeharto digantikan oleh B.J. Habibie.
Banyak faktor yang mempengaruhi mengapa Soeharto dianggap sebagian besar rakyat sebagai presiden terhebat. Sebenarnya tidak mudah untuk menilai prestasi dan kehebatan seorang presiden yang telah memerintah. Setiap presiden yang ada, jaman dan tantangan yang dihadapi berbeda. Tetapi selain berbagai prestasinya, Soeharto menjadi sangat hebat karena saat itu masyarakat telah terpatri otaknya dengan pecitraan presiden yang tidak mempunyai kecacatan dan selalu benar. Hal itu terjadi karena pengaruh media masa yang memposisikan Soeharto adalah seorang dewa yang tidak pernah salah.
Memang tidak bisa dipungkiri kehebatan Soeharto dalam memimpin hampir 32 tahun. Soeharto, melakukan pembangunan secara rinci dari tahap ke tahap. Tahapan awal dilakukan adalah membangun bidang pertanian setelah itu berbicara industri, dan lain sebagainya. Dibidang pembangunan ekonomi dan pertanian adalah menurunkan tingkat inflasi dari 650% menjadi 12% dalam beberapa tahun pertama kepemimpinannya. Selain itu, dia juga punya andil besar dalam pembangunan irigasi pertanian yang tersebar diseluruh wilayah nusantara, yang sampai saat ini belum ada presiden yang mampu membangun sejumlah irigasi pertanian itu
Soeharto hidup dalam jaman otoriter dan tangan besi. Mungkin saja pola pemerintah tersebut tidak salah pada jamannya. Karena saat itu Indonesia masih dalam kondisi persatuan, kesatuan dan keamanannya masih sangat buruk. Begitu juga tingkat pendidikan dan perekonomian rakyat masih belum tinggi. Dengan pemerintahan yang otoriter dan tidak demokratis itu Soeharto bisa membangun bangsa ini dengan lebih cepat dan lebih baik.
Bukan hanya itu, di era kebebasan pers masih terbelenggu Soeharto adalah sosok pimpinan yang tidak pernah salah dan selalu benar. Karena, tidak ada seorang wartawanpun yang berani menulis kelemahan Soeharto. Kalaupun berani langsung di”petrus”kan atau masuk bui dengan tuduhan subversif. jadi saat itu Soeharto adalah seorang dewa yang tanpa cacat sedikitpun.
Situasi dan kondisi saat itu juga saat aman karena media masa dapat dikendalikan dalam mengolah berita. Setiap ada berita suara jarum jatuh yang dapat membuat ketidakstabilan bangsa ini maka langsung diredam. Sehingga saat itu suasana terekam dalam otak masyarakat dalam keadaan aman. Padahal saat itu juga banyak kerusuhan, korupsi, pemberontakan, dan berbagai tindak kriminal lainnya
2. Ir. Soekarno
Dr.(HC) Ir. Soekarno adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945–1966.Ia memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda.Soekarno adalah penggali Pancasila karena ia yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai dasar negara Indonesia itu dan ia sendiri yang menamainya Pancasila.Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945.Soekarno menandatangani Surat Perintah 11 Maret 1966 Supersemar yang kontroversial, yang isinya – berdasarkan versi yang dikeluarkan Markas Besar Angkatan Darat – menugaskan Letnan Jenderal Soeharto untuk mengamankan dan menjaga keamanan negara dan institusi kepresidenan.Supersemar menjadi dasar Letnan Jenderal Soeharto untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan mengganti anggota-anggotanya yang duduk di parlemen.Setelah pertanggung jawabannya ditolak Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada sidang umum ke empat tahun 1967, Presiden Soekarno diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden pada Sidang Istimewa MPRS pada tahun yang sama dan mengangkat Soeharto sebagai pejabat Presiden Republik Indonesia
3. Jend. TNI (Purn.) Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono
Jend.
TNI (Purn.) Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono adalah Presiden Indonesia
ke-6 yang menjabat sejak 20 Oktober 2004. Ia, bersama Wakil Presiden
Muhammad Jusuf Kalla, terpilih dalam Pemilu Presiden 2004. Ia
berhasil melanjutkan pemerintahannya untuk periode kedua dengan kembali
memenangkan Pemilu Presiden 2009, kali ini bersama Wakil Presiden
Boediono. Sehingga, sejak era reformasi dimulai, Susilo Bambang
Yudhoyono merupakan Presiden Indonesia pertama yang menyelesaikan masa
kepresidenan selama 5 tahun dan berhasil terpilih kembali untuk periode
kedua.
SBY lahir di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur pada 9 September 1949 dari anak pasangan Raden Soekotjo dan Siti Habibah. Dari silsilah ayahnya dapat dilacak hingga Pakubuwana serta memiliki hubungan dengan trah Hamengkubuwana II. Seperti ayahnya, ia pun berkecimpung di dunia kemiliteran. Selain tinggal di kediaman keluarga di Bogor (Jawa Barat), SBY juga tinggal di Istana Merdeka, Jakarta. Susilo Bambang Yudhoyono menikah dengan Kristiani Herawati yang adalah anak perempuan ketiga Jenderal (Purnawirawan) Sarwo Edhi Wibowo (alm). Komandan militer Jenderal Sarwo Edhi Wibowo turut membantu menumpas PKI (Partai Komunis Indonesia) pada tahun 1965.
Pada 1955-1965 ia melanjutkan studi teknik penerbangan, spesialisasi konstruksi pesawat terbang, di RWTH Aachen, Jerman Barat, menerima gelar diplom ingineur pada 1960 dan gelar doktor ingineur pada 1965 dengan predikat summa cum laude. Habibie pernah bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm, sebuah perusahaan penerbangan yang berpusat di Hamburg, Jerman, sehingga mencapai puncak karier sebagai seorang wakil presiden bidang teknologi. Pada tahun 1973, ia kembali ke Indonesia atas permintaan mantan presiden Suharto.
Ia kemudian menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi sejak tahun 1978 sampai Maret 1998. Sebelum menjabat Presiden (21 Mei 1998 – 20 Oktober 1999), B.J. Habibie adalah Wakil Presiden (14 Maret 1998 – 21 Mei 1998) dalam Kabinet Pembangunan VII di bawah Presiden Soeharto. Ia diangkat menjadi ketua umum ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia), pada masa jabatannya sebagai menteri.
SBY lahir di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur pada 9 September 1949 dari anak pasangan Raden Soekotjo dan Siti Habibah. Dari silsilah ayahnya dapat dilacak hingga Pakubuwana serta memiliki hubungan dengan trah Hamengkubuwana II. Seperti ayahnya, ia pun berkecimpung di dunia kemiliteran. Selain tinggal di kediaman keluarga di Bogor (Jawa Barat), SBY juga tinggal di Istana Merdeka, Jakarta. Susilo Bambang Yudhoyono menikah dengan Kristiani Herawati yang adalah anak perempuan ketiga Jenderal (Purnawirawan) Sarwo Edhi Wibowo (alm). Komandan militer Jenderal Sarwo Edhi Wibowo turut membantu menumpas PKI (Partai Komunis Indonesia) pada tahun 1965.
4. Bacharuddin Jusuf Habibie
Bacharuddin Jusuf Habibie adalah Presiden Republik Indonesia yang ketiga. Ia menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada tanggal 21 Mei 1998. Jabatannya digantikan oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang terpilih sebagai presiden pada 20 Oktober 1999 oleh MPR hasil Pemilu 1999. Dengan menjabat selama 2 bulan dan 7 hari sebagai wakil presiden, dan 1 tahun dan 5 bulan sebagai presiden, Habibie merupakan Wakil Presiden dan juga Presiden Indonesia dengan masa jabatan terpendek.Pada 1955-1965 ia melanjutkan studi teknik penerbangan, spesialisasi konstruksi pesawat terbang, di RWTH Aachen, Jerman Barat, menerima gelar diplom ingineur pada 1960 dan gelar doktor ingineur pada 1965 dengan predikat summa cum laude. Habibie pernah bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm, sebuah perusahaan penerbangan yang berpusat di Hamburg, Jerman, sehingga mencapai puncak karier sebagai seorang wakil presiden bidang teknologi. Pada tahun 1973, ia kembali ke Indonesia atas permintaan mantan presiden Suharto.
Ia kemudian menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi sejak tahun 1978 sampai Maret 1998. Sebelum menjabat Presiden (21 Mei 1998 – 20 Oktober 1999), B.J. Habibie adalah Wakil Presiden (14 Maret 1998 – 21 Mei 1998) dalam Kabinet Pembangunan VII di bawah Presiden Soeharto. Ia diangkat menjadi ketua umum ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia), pada masa jabatannya sebagai menteri.
5. Kiai Haji Abdurrahman Wahid
Kiai Haji Abdurrahman Wahid, akrab dipanggil Gus Dur adalah tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik yang menjadi Presiden Indonesia yang keempat dari tahun 1999 hingga 2001. Ia menggantikan Presiden B. J. Habibie setelah dipilih oleh MPR hasil Pemilu 1999. Penyelenggaraan pemerintahannya dibantu oleh Kabinet Persatuan Nasional. Masa kepresidenan Abdurrahman Wahid dimulai pada 20 Oktober 1999 dan berakhir pada Sidang Istimewa MPR pada tahun 2001. Tepat 23 Juli 2001, kepemimpinannya digantikan oleh Megawati Soekarnoputri setelah mandatnya dicabut oleh MPR. Abdurrahman Wahid adalah mantan ketua Tanfidziyah (badan eksekutif) Nahdlatul Ulama dan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).Abdurrahman Wahid lahir pada hari ke-4 dan bulan ke-8 kalender Islam tahun 1940 di Denanyar Jombang, Jawa Timur dari pasangan Wahid Hasyim dan Solichah. Terdapat kepercayaan bahwa ia lahir tanggal 4 Agustus, namun kalender yang digunakan untuk menandai hari kelahirannya adalah kalender Islam yang berarti ia lahir pada 4 Sya’ban, sama dengan 7 September 1940. Ia lahir dengan nama Abdurrahman Addakhil. “Addakhil” berarti “Sang Penakluk”.Kata “Addakhil” tidak cukup dikenal dan diganti nama “Wahid”, dan kemudian lebih dikenal dengan panggilan Gus Dur. “Gus” adalah panggilan kehormatan khas pesantren kepada seorang anak kiai yang berati “abang” atau “mas“. Gus Dur adalah putra pertama dari enam bersaudara. Wahid lahir dalam keluarga yang sangat terhormat dalam komunitas Muslim Jawa Timur. Kakek dari ayahnya adalah K.H. Hasyim Asyari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), sementara kakek dari pihak ibu, K.H. Bisri Syansuri, adalah pengajar pesantren pertama yang mengajarkan kelas pada perempuan[3]. Ayah Gus Dur, K.H. Wahid Hasyim, terlibat dalam Gerakan Nasionalis dan menjadi Menteri Agama tahun 1949. Ibunya, Ny. Hj. Sholehah, adalah putri pendiri Pondok Pesantren Denanyar Jombang. Saudaranya adalah Salahuddin Wahid dan Lily Wahid. Ia menikah dengan Sinta Nuriyah dan dikaruniai empat putri: Alisa, Yenny, Anita, dan Inayah.
6. Megawati Soekarnoputri
Megawati
Soekarnoputri atau umum dikenal sebagai Mega adalah Presiden Indonesia
yang kelima yang menjabat sejak 23 Juli 2001 – 20 Oktober 2004. Ia
merupakan presiden wanita Indonesia pertama dan anak presiden Indonesia
pertama yang mengikuti jejak ayahnya menjadi presiden. Pada 20 September
2004, ia kalah oleh Susilo Bambang Yudhoyono dalam tahap kedua pemilu
presiden 2004. Ia menjadi presiden setelah MPR mengadakan Sidang
Istimewa MPR pada tahun 2001. Sidang Istimewa MPR diadakan dalam
menanggapi langkah Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang membekukan
lembaga MPR/DPR dan Partai Golkar. Ia dilantik pada 23 Juli 2001.
Sebelumnya dari tahun 1999-2001, ia menjabat Wakil Presiden di bawah Gus
Dur. Megawati juga merupakan ketua umum Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP) sejak memisahkan diri dari Partai Demokrasi Indonesia
pada tahun 1999.
Megawati adalah anak kedua Presiden Soekarno yang telah
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Ibunya
Fatmawati kelahiran Bengkulu di mana Sukarno dahulu diasingkan pada masa
penjajahan belanda. Megawati dibesarkan dalam suasana kemewahan di
Istana Merdeka. Dia pernah menuntut ilmu di Universitas Padjadjaran di
Bandung (tidak sampai lulus) dalam bidang pertanian, selain juga pernah
mengenyam pendidikan di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (tetapi
tidak sampai lulus). Karier politik Mega yang penuh liku seakan sejalan
dengan garis kehidupan rumah tangganya yang pernah mengalami kegagalan.
Suami pertamanya, seorang pilot AURI, tewas dalam kecelakaan pesawat di
laut sekitar Biak, Irian Jaya. Waktu itu usia Mega masih awal dua
puluhan dengan dua anak yang masih kecil. Namun, ia menjalin kasih
kembali dengan seorang pria asal Mesir, tetapi pernikahannya tak
berlangsung lama. Kebahagiaan dan kedamaian hidup rumah tangganya baru
dirasakan setelah ia menikah dengan Moh. Taufiq Kiemas, rekannya sesama
aktivis di GMNI dulu, yang juga menjadi salah seorang penggerak PDIP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar